Berjarak sekitar 900 km dari Moskwa dekat
bantaran Sungai Neva ada sebuah masjid kubah warna biru konon katanya kembali
dijadikan sebuah Masjid setelah tidak terpakai menjadi sebuah gedung tidak
terpakai. Dan mantan Presiden Soekarno yang memintanya kembali untuk dijadikan
sebuah masjid. Memasuki masjid ini terasa sejuk di
hati dan seolah berada di suatu tempat yang akrab dengan diri kita, tempat
bersujud. Di atas pintu masuknya, terdapat kaligrafi berukuran sedang
memberikan perintah berdasarkan ayat Al Qur’an yang artinya : 'Masuklah dengan
damai dan aman.' Setelah melewati ruang penerimaan, kita akan langsung
masuk ke dalam masjid lantai pertama yang mampu menampung lebih dari dua ribuan
jamaah.
Kubah yang dari luar berwana biru,
didalamnya terdapat ukiran dan lukisan yang terpengaruh oleh budaya arab dan
menggantung di tengah-tengahnya lampu bulat besar bertatahkan kaligrafi buatan
Rusia dengan berat lebih dari 2 ton.
Dari kejauhan terlihat mihrab yang
agung berwarna biru terbuat dari ribuan marmer yang didisain khusus. Di
tengah-tengahnya terdapat siluet berupa kaligrafi yang menegaskan pesan-pesan
Allah tentang kebaikan dan kebijakan yang harus dianut oleh umatnya. Di
sampingnya, terdapat mimbar khutbah dengan tangganya yang tinggi terbuat dari
kayu yang sangat terawat. Pada saat khatib naik mimbar, ia akan memegang
tongkat yang merupakan pengganti tombak pada jaman para sahabat nabi.
Lantai dua dan tiga dipakai untuk
shalat jamaah wanita, sehingga tidak perlu sekat seperti yang ada di beberapa
masjid. Uniknya, untuk bisa mengikuti shalat berjamaah, para wanita hanya bisa
melihat ke imam melalui dua cendera yang telah disiapkan. Melihat modelnya,
jendela ini pastilah model jendela Mesir.
Pilar-pilar besar penyangga kubah dan
lantai dua dan tiga dihiasi dengan aneka lukisan bunga yang lebih mirip budaya
Rusia bagian Selatan. Pembagian ruangan yang lega serta kebersihannya yang
terjaga membuat para jamaah betah berzikir di dalamnya.
Pada interior Masjid Biru Soekarno
di Rusia memiliki kaligrafi yang terbuat dari kayu berukuran sekitar satu kali
dua meter yang terpajang di samping ruang imam sholat. Tembakan dua lampu dari
samping dan atas memberikan nuansa tersendiri atas tatahan indah surah
al-Fatihah yang berada di tengah-tengah ukiran model Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar