Kamis, 19 November 2015

Styrofoam Menjadikan Rumah Lebih Sejuk



Ventilasi silang atau cross ventilation, menjadi salah satu solusi untuk menciptakan lebih banyak ruang lapang. Namun, di daerah perkotaan, metode ini sering mengalami kendala.


Selain tingginya tingkat polusi dibatasi, serta faktor lingkungan padat. Solusi lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang memiliki sifat isolasi termal yang baik. Salah satunya styrofoam, yang diaplikasikan pada dinding.


Styrofoam adalah bahan plastik yang memiliki sifat khusus dengan struktur terdiri dari butiran yang mengandung air dan kepadatan rendah. Ada ruang antara butir yang tidak dapat memberikan panas. Hal ini membuat Styrofoam di isolasi termal yang baik.


Bukti paling mudah dapat Anda lakukan sendiri. Mengambil cangkir styrofoam, dan mengisinya dengan air panas 100 ° C gelas hanya akan terasa hangat di genggaman Anda, dengan suhu percobaan kecil sekitar 25 derajat Celcius sudah mampu membuktikan ia mampu menahan panas dari styrofoam.


Dalam beberapa tahun terakhir membangun ahli desain mulai menggunakan styrofoam di dinding. Dibandingkan dengan batu bata, dan dinding ditutupi dengan styrofoam dapat mengurangi panas yang jauh lebih besar, dan diasumsikan bahwa hingga 90%. Selain itu, juga bisa Styrofoam silencer.


Styrofoam diperkuat dengan pasar ini, dapat diproses dalam komponen bangunan dengan bobot yang lebih ringan. Styrofoam dan bahan rebar kemudian dibungkus dengan lapisan plester untuk membentuk komponen yang disebut dinding prefabrikasi bahan sandwich. Dengan siap pakai roti, maka komponen utilitas seperti listrik, air minum, kusen pintu dan jendela, instalasi, dan dapat disiapkan sebelum proses instalasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar