
Ini mempengaruhi pulihnya sektor properti tahun depan. Yang pertama kebijakan relaksasi kredit properti melalui Loan to Value (LTV) yang berlaku efektif Juli 2015 akan terasa di kuartal pertama 2016. Yang kedua kredit properti tumbuh 15% lebih tinggi dibanding tahun ini. Sudah termasuk kredit konstruksi, real estate, dan KPR/KPA. Ketiga tumbuhnya pasar perumahan kelas menengah seharga 1 Milyar ke ataa, lonjakan ini sebesar 10 sampai 12%. Yang ke empat yaitu rendahnya tingkat inflasi dan suku bunga (BI Rate).
Diharapkan dengan 4 faktor diatas tahun 2016 menjadi awal kebangkitan sektor properti Indonesia dimana daya beli konsumen sehingga mampu membeli rumah hunian yang akan mengakibatkan perekonomian akan terdongkrak naik.
Sumber : www.centralrumah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar